Kamis, 21 Mei 2015

Bagaimana bertahan

Aku bebatuan, sebongkah kecil di pinggir jalanan tanah
Aku berada di antara sejenisku, serupa
Meski tak sama,
Bebatuan yang keras bertahan di bawah tekanan segala yang melintasi
Terkadang hujan menjadikan tanah becek
Dan aku terancam lepas dari tanah
Aku tengah khawatir
Cemas pada hidupku

Minggu, 03 Mei 2015

Ada yang hilang

Terasa ada sesuatu yang hilang
Entah
Setiap kaki menginjak rumah di mana belasan tahun menjadi tempat pulang ke mana pun aku pergi
Saat dua wajah ditambah dua wajah menyambut kehadiranku yang apakah telah lama atau baru saja tak ditemui
Di mana telinga memasang dengar dan mulut mulai lincah menceritakan setiap jengkal perbuatan
Dan mulai hambar menyaksikan keadaan yang masih sama
Aku tahu kebahagiaan bukan terletak dari harta yang mencukupi segala pinta
Pun bukanlah limpahan kekayaan materi yang dapat menjamin semua baik-baik saja
Tapi, begitu berdosanya diri ini yang selama hidup sampai detik ini selalu menjadi beban
Semangat semangat perjuangan memperbaiki jalan hidup seakan menguap
Di mana mimpi-mimpi yang biasanya menggerakkan diri?
Ke mana janji-janji yang biasanya menjadi pacu untuk berlari?
Mengapa doa-doa berhenti?
Bahkan tiada lagi sembab bekas air mata yang senantiasa mengaliri pipi
Sesak, namun tak mampu menjadi pijak untuk kembali memasuki arena pertandingan
Tak peduli mereka telah jauh meninggalkan
Mengapa bisa terjadi?
Apakah sesuatu yang hilang?
Yang menyita harapan dan gerak juang?
Sehingga rumah ini seakan menertawaiku
Bertanya bawa apa dari pergimu?

Entahlah

Jalan baru selangkah terlalui
Namun lelah mulai mengusik
Siang terasa terik, malam terasa menggigilkan
Bintang di langit tak lagi menarik untuk ditatap
Tujuan terasa samar dari pandangan
Di sekeliling hanya keramaian yang selalu terabaikan
Mungkin, sejenak mengambil nafas melegakan tidak menjadi soal
Mungkin, berhenti sesaat dapat mengembalikan semangat
Entah... Entah....