Bagaimana jika kau merasa mampu menangisi setiap pengorbanan ibu bapakmu namun enggan menggantinya dengan kebahagiaan?
Dengan lantang kau katakan mampu menerjang jalan berbatu dan dingin yang menyerang seakan tak pernah terjatuh
Membawa segenggam keyakinan bahwa kaulah yang lebih tahu yang terbaik dan paham alur yang kan terjadi
Lalu, sebuah nasehat halus menelusup ruang-ruang pendengaranmu, air matamu berurai
Kau sadari sungguh mereka yang rela terinjak agar engkau semakin
tinggi, tersingkir agar engkau mudah untuk lewat, terjatuh disaat
berlari untuk meraihkan mimpimu
Engkau tahu dan mengingat semua, sampai sesenggukan
Namun bagaimana membuat mereka bahagia adalah sesuatu yang sulit kau pahami
Karna bukan materi yang kan membuat mereka bahagia
Bukan kesenangan sepanjang hari yang membuat mereka bahagia
Bukan puisi-puisi terima kasih yang mengharukan dan ungkapan maaf yang membuat pilu yang dapat membuat mereka bahagia
Mematuhi, menjalankan dan melakukan apapun perintah mereka? Bukan juga
Lalu apa? Kau tetap tidak tahu dan semakin sesak memikirkannya
Maka ingatlah, ketika kau diciptakan di muka bumi ini bukankah bersama kitab penunjuk?
Semua tentangmu dan yang berhubungan denganmu ada di sana
Bacalah, dan kau akan mengerti
Cepatlah sebelum terlambat, sebelum malaikat utusan-Nya menjemput salah seorang atau keduanya dari mereka, pergi selamanya
Kata-kata itu menari-nari dalam ruang imajinasiku pada malam-malam sunyi. Ketika langit cerah penuh gemerlap bintang dan rembulan yang singgah dengan cahaya jingganya. Dan di saat mendung kelabu melukis langit bersama rerintikan gerimis. Maka kurangkai setiap ia hadir dalam catatan kecilku. Sebelum ia melayang dan tak pernah pulang
Senin, 31 Maret 2014
Minggu, 23 Maret 2014
Sebuah Perjalanan Singkat
Dan
pada tatapan pertama, terlahir prasangka yang berlarian. Mungkinkah
seperti itu, seperti ini, atau bisa jadi yang lainnya? Tidak tahu.
Bukankah kau belum mengenalnya. Lalu ketika sapa mulai melayangkan
kata-kata, tergambarkan prasangka kedua. Entah, apakah berhubungan
dengan yang pertama, atau tidak sama sekali. Kau tahu? Kau bisa salah
besar. Kau hanya mengetahui serpihan kehidupannya, tidak seutuhnya.
Dan yang membahayakanmu sendiri, jika prasangka itu buruk. Dia tak
menahu sementara kau pikul sendiri dosa-dosa itu? Atau termaafkan dengan
alasan kau tak tahu kenyataannya. Itu hanyalah menduga-duga bukan? Ahh,
kita tidak tahu. Biar saja para malaikat Allah itu yang mencatatnya.
Tapi, berusahalah untuk berprasangka yang baik-baik. Tidak merugikanmu
kan?
Jumat, 21 Maret 2014
Meninggalkan Zona Nyaman
Detik-detik enggan sekali berhenti meski sejenak
Menelan hari-hari tanpa ampun
Yang ia kejar hari penghabisan yang membinasakan segalanya
Saat kau amati langkahnya perlahan, namun seketika kau akan tersadar bahwa perjalanan telah membawamu jauh
Apa yang sudah kau dapatkan dari tanganmu sendiri?
Tak terhitung banyaknya daging yang telah menyatu dengan tanah dalam sekedipan mata
Ketika datang nafas baru, beriring nafas yang berakhir
Lalu, mengapa kau masih duduk menatap kosong masa lalumu yang makin memanjang?
Bangun! Berjalanlah perlahan sambil kau lihat sekitar jalanmu
Tinggalkan ketakutanmu
Senyaman kau begitu, ya hanyalah itu yang kau dapatkan sampai nanti
Atau jangan-jangan kau tak tahu arah tujuannya?
Buka buku panduan hidupmu
Karena Ia menciptakanmu dengan kitab penunjuk kehidupanmu
Ada alasan lain?
Lihatlah, sepenggal waktu telah berlalu lagi
Menelan hari-hari tanpa ampun
Yang ia kejar hari penghabisan yang membinasakan segalanya
Saat kau amati langkahnya perlahan, namun seketika kau akan tersadar bahwa perjalanan telah membawamu jauh
Apa yang sudah kau dapatkan dari tanganmu sendiri?
Tak terhitung banyaknya daging yang telah menyatu dengan tanah dalam sekedipan mata
Ketika datang nafas baru, beriring nafas yang berakhir
Lalu, mengapa kau masih duduk menatap kosong masa lalumu yang makin memanjang?
Bangun! Berjalanlah perlahan sambil kau lihat sekitar jalanmu
Tinggalkan ketakutanmu
Senyaman kau begitu, ya hanyalah itu yang kau dapatkan sampai nanti
Atau jangan-jangan kau tak tahu arah tujuannya?
Buka buku panduan hidupmu
Karena Ia menciptakanmu dengan kitab penunjuk kehidupanmu
Ada alasan lain?
Lihatlah, sepenggal waktu telah berlalu lagi
Selasa, 11 Maret 2014
Inspirasi Kehidupanku
Today,
Sebuah keputusan yang membutuhkan banyak pertimbangan
Jalan yang dua belas bulan ini kutapaki bersama ribuan hal yang memberi sepotong warna kehidupan, kutinggalkan
Now, bismillaahirrahmaanirrahiim kubawa harapan dan doa yang tergenggam untuk kuupayakan mewujudkan
Gerbang besar tegak berdiri disana
Yang harus kulewati tuk menempuh jalan yang kucita-citakan
Terimakasih Yaa Allah Kau telah menuntunku pada pilihanku
Rencana-Mu dan rencana pertamaku sama
Semoga selanjutnya tak jauh berbeda
SubhanAllah Walhamdulillah Walla Illaha Ilallahu Allahuakbar!
Selamat tinggal profesiku
Tunggu aku my second dream, insyaAllah takkan lagi berpaling tuk mengejarmu
It's my way! Semangaaaaaatttt!
Sebuah keputusan yang membutuhkan banyak pertimbangan
Jalan yang dua belas bulan ini kutapaki bersama ribuan hal yang memberi sepotong warna kehidupan, kutinggalkan
Now, bismillaahirrahmaanirrahiim kubawa harapan dan doa yang tergenggam untuk kuupayakan mewujudkan
Gerbang besar tegak berdiri disana
Yang harus kulewati tuk menempuh jalan yang kucita-citakan
Terimakasih Yaa Allah Kau telah menuntunku pada pilihanku
Rencana-Mu dan rencana pertamaku sama
Semoga selanjutnya tak jauh berbeda
SubhanAllah Walhamdulillah Walla Illaha Ilallahu Allahuakbar!
Selamat tinggal profesiku
Tunggu aku my second dream, insyaAllah takkan lagi berpaling tuk mengejarmu
It's my way! Semangaaaaaatttt!
Minggu, 09 Maret 2014
Jangan jadi PHP
Karna mimpi itu menunggumu, tapi waktu tak pernah. Ia membawanya lari
dan mungkin jalannya berkelok-kelok. Hari-hari akan berganti dan
mengubahmu sesuai dengan pilihanmu. Zona aman tak selalu nyaman dan
nyaman tak selalu aman. Jika kau disini karena bersembunyi dari panas
yang akan melelahkan, karena ketakutan melewati terjal di jarak yang
belum kau lihat, kau akan kehilangan mimpimu. Dan mengecewakannya. Kau
hanya berkisah manis tentangnya, berteriak mencintainya, tanpa kau
buktikan, tak kau kejar? Hei, masih belum terlambat. Lihatlah mimpimu
masih tersenyum disana. Berharap banyak kau datang meraihnya.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.. Lariii!
Langganan:
Postingan (Atom)