Kata-kata itu menari-nari dalam ruang imajinasiku pada malam-malam sunyi. Ketika langit cerah penuh gemerlap bintang dan rembulan yang singgah dengan cahaya jingganya. Dan di saat mendung kelabu melukis langit bersama rerintikan gerimis. Maka kurangkai setiap ia hadir dalam catatan kecilku. Sebelum ia melayang dan tak pernah pulang
Minggu, 23 Maret 2014
Sebuah Perjalanan Singkat
Dan
pada tatapan pertama, terlahir prasangka yang berlarian. Mungkinkah
seperti itu, seperti ini, atau bisa jadi yang lainnya? Tidak tahu.
Bukankah kau belum mengenalnya. Lalu ketika sapa mulai melayangkan
kata-kata, tergambarkan prasangka kedua. Entah, apakah berhubungan
dengan yang pertama, atau tidak sama sekali. Kau tahu? Kau bisa salah
besar. Kau hanya mengetahui serpihan kehidupannya, tidak seutuhnya.
Dan yang membahayakanmu sendiri, jika prasangka itu buruk. Dia tak
menahu sementara kau pikul sendiri dosa-dosa itu? Atau termaafkan dengan
alasan kau tak tahu kenyataannya. Itu hanyalah menduga-duga bukan? Ahh,
kita tidak tahu. Biar saja para malaikat Allah itu yang mencatatnya.
Tapi, berusahalah untuk berprasangka yang baik-baik. Tidak merugikanmu
kan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar