Aku bebatuan, sebongkah kecil di pinggir jalanan tanah
Aku berada di antara sejenisku, serupa
Meski tak sama,
Bebatuan yang keras bertahan di bawah tekanan segala yang melintasi
Terkadang hujan menjadikan tanah becek
Dan aku terancam lepas dari tanah
Aku tengah khawatir
Cemas pada hidupku
Kata-kata itu menari-nari dalam ruang imajinasiku pada malam-malam sunyi. Ketika langit cerah penuh gemerlap bintang dan rembulan yang singgah dengan cahaya jingganya. Dan di saat mendung kelabu melukis langit bersama rerintikan gerimis. Maka kurangkai setiap ia hadir dalam catatan kecilku. Sebelum ia melayang dan tak pernah pulang
Kamis, 21 Mei 2015
Bagaimana bertahan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar