Kamis, 17 Oktober 2013

Inspirasi Malam

Malam-malam kudengar samar-samar alunan tembang-tembang lawas dari radio tua
Lagu yang pernah kudengar mungkin satu setengah dekade yang lalu
Ia membawaku pada kenangan masa-masa kecilku
Lantas kupandangi rumahku
Rumah kecilku
Sejak dua tahun setelah kelahiranku, bapak ibuku membawaku kesini, rumah sederhana tak bertetangga
Sepanjang hari bertemankan sepi sampai pada akhirnya hampir ratusan rumah kini berpenghuni entah itu tetap atau hanyalah sementara
Mulai ramai
Tapi, malam ini
Ketika semakin larut malam merengkuh
Disaat aku duduk sendiri mengamati sudut ruang tempat ternyaman untuk pulang ini
Dan dimana aku ingat masa-masa aku tanpa adik-adikku
Kini
Usiaku menginjak sembilan belas dan tengah berlari menggapai dua puluh
Aku ingat lagi, pertama aku disini dan sekarang
Sejak 02 dan menuju 20
Aku hampir tak percaya
Aku masih disini
Tetap menghabiskan mimpi panjang disini
Melihat teman-temanku mengadu nasib di kota lain, sedang aku sejak tanggal tujuh bulan enam tahun satu sembilan sembilan empat sampai hari ini menghembuskan nafas-nafasku di kaki bukit Tidar ini
Aku sembilan belas tahun di Magelang, tujuh belas tahun di Perumti
Betah? Mungkin dibetah-betahin. Entahlaahh..
Selalu gagal meninggalkan tempat ini.
Mungkinkah selamanya aku di Magelang? Karna tidak mungkin tetap di rumah ini
Dan sampai hari terakhir nyawaku menempati ragaku, udara Magelang lah yang terakhir kuhirup, langit Magelang lah yang terakhir kulihat, lalu ragaku menyatu dengan tanah Magelang
Bisa jadi

1 komentar: