Aku datang tanpa kau
undang
Ketika hatimu sesak, aku keluar
Aku mengalir dari celah kedua bola matamu
Jernih membasahi raut mukamu yang memanas
Aku hanya ingin menyejukkanmu
Menjadi butir-butir yang menenggelamkan luka
perih mendalam
Hapuslah aku ketika kau rasa cukup menepis lara
gulana
Namun biarkanlah aku di sini menemanimu sampai
habis waktu untuk kau berduka
Jikalau memang belum sanggup, kau merelakannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar