Dalam penolakan, sejatinya aku tidak
mengabaikan, namun telah mempertimbangkan dari berbagai segi. Meski begitu,
tetap terbesit ketakutan. Bagaimana kalau aku menyakiti? Dan bagaimana
kalau-kalau penolakan itu terbalas padaku disaat aku benar-benar mengharapnya?
Semoga tidak. Karna aku yakin Tuhan tahu sebab apa aku menolaknya dan
menambatkan harapan pada yang lainnya.
Dan ini adalah keresahan tentang kelanjutan
studiku, bukan urusan 'seseorang'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar