Minggu, 15 Juni 2014

Sendu

Rembulan malam ini memancarkan kerinduan pada sebuah senyuman 
Yang biasanya melekat pada raut wajah yang menjingga 
Yang menghilang semenjak hari-hari lalu 
Membeku, membiru 
Siraman cahyanya yang kekuningan mencoba menghangatkan 
Wahai rembulan, 
Maafkan aku yang tak meleleh 
Tetap membeku, membisu 
Kulihat kini engkau nampak ingin menumpahkan kemarahanmu 
Pada sepoi angin yang menggigilkan 
Yang mungkin kau anggap menambah dingin lakuku 
Juga pada sepi yang menikam 
Yang menjadikan kesendirian kurasa menentramkan 
Yang memahat kekakuanku seperti sebuah arca 
Oh rembulan, duduklah tenang pada singgasanamu 
Menggantung pada atap langit kesukaanmu 
Karena prasangkamu keliru 
Tak perlu kau risaukan aku 
Dan jikalau senyum ini telah sungguh kau rindui, pejamkan matamu dan peluk kenangan akan senyumku yang dulu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar